LDII News

Archive for November 2008

<!–qhj4ever–>

Perguruan Silat Nasional (Persinas) Asad yang mewakili Indonesia meraih prestasi membanggakan di Festival Beladiri Dunia (Chungju World Martial Arts Festival) di Chungju Korea Selatan. Persinas Asad meraih prestasi tiga besar peserta terbaik dengan predikat luar biasa (outstanding performance) bersama peserta dari Jepang dan Cina.

Persinas Asad ditunjuk PB IPSI ( Ikatan Pencak Silat Indonesia) mewakili Indonesia bersama perguruan silat Joko Tole Madura dan perguruan Pamor Pamekasan. Persinas Asad sendiri diwakili oleh Pengda Persinas Jawa Barat yang kemudian memberangkatkan lima pendekarnya dari Bandung. Tiga pendekar masih duduk di bangku SMP dan dua lainnnya seusia SMK.

Chungju World Martial Arts Festival adalah festival bela diri se-dunia yang diadakan setiap 10 tahun sekali. Dimana, dari berbagai negara akan menampilkan ciri khas bela diri masing-masing. Misalnya, Indonesia dengan pencak silat, China dengan Wushu, Korea dengan Taekgyeon, Canada dengan Oki Chi Taw serta Australia dengan Tai-Kin-Jeri. PB IPSI sendiri telah mengikuti festival bela diri dunia sejak World Martial Arts Union (WOMAU) digelar kali pertama. Festival tersebut selalu mengundang 56 aliran bela diri dari 45 negara yang berasal dari 5 benua.

Untuk festival beladiri Chungju Martial Arts ke 11 ini diadakan di Chungju Tangeumdae UN Peace Park dimulai dari 2 Oktober sampai 8 Oktober 2008. Festival diikuti 28 negara yang terdiri dari 51 tim dengan jumlah pendekar sebanyak 1210. Info selebihnya bisa di baca di http://martialarts.or.kr

Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Tanjungpinang menunda sidang putusan sela terhadap terdakwa Hajarullah Aswad, yang diduga melakukan pencemaran nama baik dan penistaan agama, Selasa (28/10). Penundaan ini karena majelis tidak lengkap, sehingga membuat kecewa puluhan warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang memenuhi ruang sidang utama pengadilan. LDII dalam hal ini menjadi korban dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan terdakwa dalam talk show di RRI pada November 2007.

Hajarullah didakwa telah melakukan perbuatan di muka umum menyatakan perasaan permusuhan, kebencian, dan penghinaan terhadap Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) serta pencemaran nama baik. Hal itu diungkapkan terdakwa pada acara talk show di Radio Republik Indonesia (RRI) tanggal 3 November 2007, sekitar pukul 08.00 WIB, dengan topik Al Hidayah Al Islamiyah. Atas sebab itu jaksa penuntut umum (JPU) mendakwa Hajarullah dengan pasal 156 Junto pasal 310 KUHP.

Menangapi penundaan sidang ini,  Ketua Umum LDII Kepri Drs H Abdul Manap Chaniago mengatakan seorang tokoh agama hanya membaca buku dan menyatakan sebuah organisasi sesat, merupakan perbuatan yang tidak pas.

“Tokoh agama dan bekerja di Departemen Agama, seharusnya terdakwa lebih arif dan profesional,” tegasnya. ia mengaku sangat menyayangkan sikap yang tidak profesional terdakwa, karena jika terdakwa profesional seharusnya kasus ini tidak masuk ke pengadilan. “Saya cukup kecewa dengan penundaan ini, namun itu adalah proses hukum,” ungkap dia.

Mengenai banyaknya warga LDII yang hadir, Manap menyatakan sebagai bentuk support bukan ada maksud lain.  Dijelaskan Abdul Manap, yang berhak memberikan stempel sesat adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan fatwanya. Dia mengatakan sampainya kasus ini ke pengadilan, karena terdakwa meminta diselesaikan di pengadilan. “Kami hanya meminta keadilan dan hukum ditegakkan,” imbuh dia.

Tentang buku yang menjadi pedoman terdakwa, menurut Abdul Manap, itu adalah orang-orang yang mencari uang dengan menerbitkan buku. Dan buku itu sudah lima tahun lalu beredar, namun LDII adalah orang-orang Islam yang menjalankan Al Quran dan hadits, dan tidak ada fatwa MUI yang melarang LDII.

“LDII adalah sebuah lembaga dakwah, bukan aliran tertentu yang menyimpang dari ajaran agama Islam,” tegas Manap.  Dia mengatakan jika umat salah, jangan dimusuhi tetapi dirangkul. Apalagi oleh seorang yang bekerja di Depag. Dia menambahkan jika ada keraguan dengan LDII silakan datang, masjid LDII tersebar di banyak tempat di Kepri. Manap juga mengaku memiliki sekitar 7.000 warga.(gas)
http://tribunbatam.co.id/index.php/pinang-region/hanya-mui-bisa-memberi-stempel-sesat

Sebanyak tujuh tokoh di Soloraya menerima SOLOPOS Award. Penyerahan dilakukan di Griya Solopos. Ketujuh tokoh itu masing-masing untuk kategori budaya diterima Direktur Mataya Production Heru Prasetya, kategori olahraga Suryo Agung Wibowo, kategori politik pemerintahan diterima Ketua KPU Solo Eko Sulistyo, kategori khusus Kompol Syarif Rahman, kategori hukum Andrea Amborowatiningsih, kategori ekonomi Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Ir Andoko dan kategori sosial kemasyarakatan diterima Ketua MUI Solo Prof Dr Moch Sholeh YA Ichrom PhD. Selain sejumlah tokoh tersebut juga diserahkan kepada tiga biro iklan di Soloraya, masing-masing Dhe Dhe Adv, Warna Advertising dan Refo Media.

Para penerima itu dinilai telah memberikan kontribusi positif untuk kemajuan Solo. Suryo Agung Wibowo, atlet atletik ini merupakan generasi sprinter terbaik Indonesia. Peraih dua medali emas SEA Games Thailand ini berjaya di lari 100 meter putera dan 200 meter putera. Selain itu, Agung juga meraih dua medali emas di PON XVII Kaltim.
Kemudian, MUI dinilai telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam bidang sosial kemasyarakatan, salah satunya dengan menjadi mediator penyelesaian kasus bentrokan di Joyosuran, 17 Maret silam. Sedang, Andrea Amborowati dinilai telah berani melapor dan memberikan keterangan mengenai praktik jual beli arca museum Radya Pustaka.

Sementara, dalam sambutannya, Presiden Direktur PT Aksara Solopos Danie H Soe’oed menegaskan penganugerahan SOLOPOS Award, merupakan sebagai wujud komitmen SOLOPOS kepada masyarakat Solo yang memiliki kontribusi di berbagai bidang.

“Meski dilakukan secara sederhana, penganugerahan SOLOPOS Award kali ini tidak mengurangi esensi makna penganugerahan itu sendiri,” jelas Danie. (Sumber: http://www.solopos.com/berita.php?ct=13294)


November 2008
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930

Klik tertinggi

  • Tidak ada

Blog Stats

  • 19.569 hits